BREAKING NEWS

EuroBasket 2025: Jokic Dominasi Serbia di Laga Pembuka, Siapa Calon Juara Eropa yang Baru?

(Foto : MainBasket)

SportIDDi bawah sorotan lampu arena yang memukau di Riga, Latvia, EuroBasket 2025 resmi dibuka dengan ledakan energi yang tak terlupakan. Nikola Jokic, bintang Denver Nuggets yang sudah tak asing lagi dengan gelar MVP NBA, sekali lagi membuktikan mengapa dia dijuluki "The Joker" – bukan karena lelucon, tapi karena kemampuannya membuat lawan tampak seperti badut di lapangan. Serbia, tim yang dipimpinnya, mengawali turnamen ini dengan kemenangan meyakinkan atas Yunani pada laga pembuka Grup A, skor akhir 92-78. Ini bukan sekadar kemenangan biasa; ini adalah pernyataan tegas bahwa Serbia siap merebut kembali tahta basket Eropa yang sempat mereka pegang pada 2017.

Bayangkan saja: Jokic memulai pertandingan dengan lambat, seperti biasa, tapi begitu mesinnya panas, tak ada yang bisa menghentikannya. Di kuarter pertama, dia sudah mengumpulkan 8 poin dan 5 rebound, mengatur tempo permainan Serbia dengan passing akurat yang membuat rekan-rekannya seperti Bogdan Bogdanovic dan Vasilije Micic tampak seperti bagian dari orkestra simfoni. Yunani, yang datang dengan skuad kuat dipimpin Giannis Antetokounmpo, seolah-olah terjebak dalam jaringan pertahanan Serbia. Antetokounmpo memang mencetak 22 poin, tapi Jokic? Dia menyelesaikan malam itu dengan triple-double impresif: 28 poin, 12 rebound, dan 11 assist. "Saya hanya bermain seperti biasa, membantu tim," kata Jokic pasca-pertandingan, dengan senyum khasnya yang sederhana. Tapi bagi para pengamat, ini adalah dominasi murni – Jokic bukan hanya pemain, dia adalah arsitek kemenangan.

Pertandingan ini berlangsung di Arena Riga yang penuh sesak, dengan lebih dari 12.000 penonton yang sebagian besar mendukung tim tuan rumah Latvia, tapi sorak-sorai untuk Jokic tak kalah riuh. Yunani memulai dengan agresif, memanfaatkan kecepatan Antetokounmpo untuk unggul 10 poin di awal. Namun, Serbia bangkit di kuarter kedua, memanfaatkan transisi cepat dan shooting tiga poin yang akurat. Bogdanovic menyumbang 18 poin dari bangku cadangan, sementara Micic menambahkan 15 poin dengan dribble lincah yang membuat pertahanan Yunani kewalahan. Di sisi lain, Yunani kesulitan menembus zona defense Serbia, terutama ketika Jokic berdiri sebagai benteng di paint area. Turnover Yunani mencapai 15 kali, sementara Serbia hanya 8 – perbedaan kecil yang jadi kunci besar.

Ini adalah EuroBasket pertama sejak pandemi yang benar-benar terasa normal, dengan 24 tim dari seluruh Eropa bersaing dalam format grup yang ketat. Turnamen ini berlangsung dari 27 Agustus hingga 14 September, dengan fase knockout yang dijamin penuh drama. Serbia berada di Grup A bersama Yunani, Latvia, dan Finlandia – grup yang disebut "grup neraka" karena kehadiran dua superstar NBA seperti Jokic dan Antetokounmpo. Kemenangan ini memberi Serbia momentum awal, tapi Jokic mengingatkan timnya: "Ini baru permulaan. Kami harus tetap fokus."

Lalu, siapa calon juara Eropa yang baru? Pertanyaan ini menggantung di udara sejak turnamen dimulai. Serbia tentu jadi favorit utama, terutama dengan Jokic dalam performa puncak. Mereka punya kedalaman skuad yang luar biasa: selain Jokic, ada Nikola Milutinov yang tangguh di bawah ring, dan pemain muda seperti Nikola Topic yang siap meledak. Tapi jangan remehkan Prancis di Grup B, yang dipimpin Victor Wembanyama – rookie sensasional NBA yang tingginya 7'4" membuatnya seperti monster di pertahanan. Prancis punya pengalaman dari medali perak Olimpiade Paris 2024, dan dengan Rudy Gobert serta Evan Fournier, mereka bisa jadi ancaman serius.

Spanyol, juara bertahan dari 2022, juga tak boleh diabaikan. Meski tanpa Pau Gasol yang legendaris, mereka punya generasi baru seperti Willy Hernangomez dan Sergio Llull yang penuh semangat. Di Grup C, mereka akan berhadapan dengan Italia dan Turki – tim-tim yang punya sejarah kejutan. Sementara itu, Jerman di Grup D, dengan Dennis Schroder sebagai pemimpin, bisa jadi kuda hitam setelah sukses mereka di Piala Dunia 2023. Dan bagaimana dengan Slovenia? Luka Doncic absen karena cedera, tapi tim itu tetap punya talenta seperti Goran Dragic yang pensiun tapi digantikan pemain muda berbakat.

Yang membuat EuroBasket 2025 ini spesial adalah campuran antara veteran dan talenta muda. Banyak pemain NBA yang kembali ke akar Eropa mereka, membawa pengalaman liga terbaik dunia ke turnamen ini. Tapi basket Eropa punya ciri khas sendiri: lebih taktis, lebih kolektif, dan sering kali lebih dramatis daripada NBA. Prediksi saya? Serbia punya peluang besar untuk juara, tapi jika Antetokounmpo bisa membalikkan keadaan di pertemuan ulang potensial, Yunani bisa bangkit. Atau, mungkin Prancis dengan Wembanyama yang akan mencuri perhatian dunia.

Bagi penggemar basket di Indonesia, ini adalah momen sempurna untuk mengikuti aksi melalui siaran langsung atau highlight online. EuroBasket bukan hanya soal poin dan rebound; ini tentang gairah nasional, rivalitas lama, dan cerita inspiratif dari pemain yang berjuang untuk negaranya. Pantau terus perkembangannya – siapa tahu, calon juara baru akan lahir dari kejutan tak terduga. Serbia telah meletakkan standar tinggi di laga pembuka; sekarang giliran tim lain untuk menjawab tantangan itu.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar